Maafkan Aku Ibu, Ayah...
Dalam Surat Lukman ayat 14, Allah SWT berfirman, “Dan Kami perintahkan
kepada manusia (berbuat baik) kepada ibu
bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,
dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang
ibu bapakmu, hanya kepada Akulah kamu kembali.”
Dalam kenyataan hidup saat ini
banyak orang yang tidak menghiraukan keadaan orang tuanya. Tidak punya rasa
terima kasih kepada orang tuanya yang telah menyusahkannya mulai dari dalam
kandungan hingga dewasa dan bisa mencari kehidupan sendiri.
Ibumu dulu saat mengandungmu
tidak bisa tidur nyenyak dan sulit bernapas karena menjaga janin di dalam
perutnya, sedangkan kamu enak-enak saja di dalam perut ibumu menghisap makanan
yang ada dalam darah ibumu.
Ibumu dulu sering terbangun
karena mendengar tangisanmu yang masih bayi ingin menyusu saat tengah malam,
sedangkan kamu setelah besar jarang sekali memberikan minuman dan makanan
kepada ibumu.
Ibumu dulu mengasuhmu penuh
kasih sayang, sedangkan kamu setelah besar dan dewasa jarang memberikan
perhatian dan kasih sayang kepada ibumu.
Ibumu dulu sering memelukmu
dan memberi selimut untuk kehangatan tubuhmu, sedangkan kamu tidak pernah
membelikan selimut untuk ibumu.
Ibumu dulu sering membelaimu
menjelang tidurmu agar merasa nyaman, sedangkan kamu suka membiarkan ibumu saat
ia mendapatkan kesusahan.
Ibumu dulu kalau kamu sakit
memberimu obat dan menjagamu penuh rasa cemas, sedangkan kamu membiarkan Ibumu
dan tak memberikan obat kepada ibumu pada saat dia sakit.
Ibumu dulu kalau kamu pergi
bermain suka mencarimu jika terlambat pulang karena cemas memikirkanmu,
sedangkan kamu sekarang tak peduli apa pun yang terjadi kepada ibumu.
Ibumu dulu suka menangis kalau
melihatmu mengalami kecelakaan, sedangkan kamu sering membuat tindakan yang
mencelakakan ibumu.
Ibumu dulu sering memberikan
nasehat dengan cara yang lemah lembut, sedangkan kamu sering memarahi ibumu
dengan kata-kata kasar.
Ibumu dulu sering mendo’akan
agar anaknya selamat, sedangkan kamu jarang mendo’akan ibumu agar mendapatkan
keselamatan.
Ibu dan bapakmu dulu
menyekolahkanmu sehingga kamu mendapatkan pengetahuan, sedangkan kamu sering
mendebat dan bertengkar dengan ibu bapakmu dengan pengetahuan yang kamu miliki.
Ibu dan bapakmu dulu sering
mendo’akan agar kamu hidup bahagia, sedangkan kamu setelah mendapatkan
kebahagiaan hidup jarang sekali memperhatikan ibu dan bapakmu.
Banyak sekali kesalahan kita
kepada orang tua, terutama kepada ibu kita. Segerelah sadar, segera sayangi ibu
dan bapak kalian. Segeralah berterima kasih kepada mereka. Setelah mereka nanti
dipanggil oleh Allah lewat proses kematian, kalian semua akan merasa menyesal!
Perhatikan kebutuhan orang tuamu. Segera bahagiakan mereka! Kapan kamu membahagiakan orang tuamu! Apakah
akan menunggu kedua orang tuamu masuk ke liang kubur?
Kalaulah ayahmu atau ibumu
sudah tidak ada, sudah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa, memang jasadnya sudah
tak ada, tetapi roh mereka mengharapkan do’a dari anak keturunannya yang
shaleh. Datanglah berziarah ke kuburan mereka, basahi kuburan mereka dengan air
dan berdo’a agar mereka di alam kubur ada di dalam ridha Allah, mendapat
pengampunan dari Allah dan termasuk ke dalam golongan ahli kubur yang
mendapatkan nikmat alam kubur.
Hadirin yang mengharap ampunan
dari Allah SWT, mari kita berdo’a kepada Allah SWT.
Ya Allah, aku sering berusaha
agar nampak baik di hadapan orang banyak, sehingga orang-orang menghormati dan
menghargaiku, padahal sesungguhnya aku menyimpan banyak rahasia kehidupan yang
kelam. Jika saja Kau membuka rahasia keburukanku di hadapan orang banyak, maka
aku tak akan sanggup lagi menampakkan muka ini kepada semua orang, apalagi
kepada-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku
adalah orang dhalim, orang menganiaya diri sendiri, orang yang sering lalai
terhadap perintah-Mu. Betapa hinanya aku di hadapan-Mu, Ya Allah. Tetapi aku
masih memiliki harapan untuk menjadi lebih baik setiap saat. Dan aku ingin
ketika menghadap-Mu kapan pun Kau panggil, aku termasuk orang yang baik di
hadapan-Mu. Karena itu Ya Rabku, hadirkan dalam hatiku rasa rindu kepada-Mu,
rasa senang berbuat kebajikan, rasa ingin selalu bertemu dengan orang-orang
shaleh yang bisa membimbingku ke jalan-Mu.
Ya Allah, aku mengakui bahwa
aku adalah orang yang memiliki berbagai penyakit hati, aku sering iri melihat kesuksesan
orang lain, aku sering berburuk sangka kepada orang lain, aku sering berharap
mereka berada dalam kejatuhan, aku sering merasa puas melihat orang lain
menderita. Maka bersihkanlah hatiku Ya Allah dari berbagai penyakit hati.
Karena surga-Mu tak akan bisa kujangkau jika aku masih memiliki penyakit hati.
Ya Allah dosaku kepada orang
tuaku begitu banyak, sedangkan aku belum bisa membalas kebaikan mereka. Beri
aku kesempatan agar biasa membalas budi baik mereka. Ya Allah tanggung jawabku
kepada keluargaku demikian besar, sedangkan aku tak mampu membahagiakan mereka.
Berikan aku rezeki-Mu yang halal dan berkah agar aku bisa membahagiakan orang
tuaku dengan rezeki halal yang kumiliki. Berikan aku rezeki yang halal agar aku
bisa menafkahi keluargaku dengan rezeki yang halal yang kumiliki. Aku tak mau
memberi mereka rezeki yang tidak halal karena aku takut kepada siksa-Mu yang
akan menimpaku pada saat Engkau akan menyiksa orang-orang yang berdosa.
Allahhumma shalli wasallim ‘alaa sayyidina Muhammadiw wa’alaa aalihii
washahbihi ajma’in. Amiiinn!
Allahhummaghfir
dunuubanaa waliwalidainaa warhamhumaa kamaa rabbayaanaa sighaaraa. Walilmuslimiina
walmuslimaat, walmu’miniina walmu’minaat, al ahyaai minhum wal amwaat. Yaa
qaadiyal haajaat. Allahhumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa
wajamii’a ‘ibaadaatinaa yaa mujiibad da’wati. Allahumma adhilnaa mudkhala
sidkin, wa ahrijnaa muhkraja sidkin, waj‘alnaa milladunka shulthaanan
nashiiraa. Allahhummarjuknaa rizkan halaalam mubaarakan thayyibaan, waftahlanaa
abwaaba rahmatika. Rabbanaa afrigh ‘alaina shabraw wasabbit aqdaamanaa
wanshurna alal qaumil kaafiriin. Rabbanaa aatinaa piddunya hasanah. Wafil
aakhirati hasanataw waqiina adzaabannaar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar